TABLOIDTIRAI.COM — Sosok I.S, pengusaha muda asal Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, kini tengah menjadi sorotan tajam berbagai kalangan. Pria yang dikenal bergerak di sektor jual beli Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, khususnya biosolar, diduga menjadi salah satu pemain besar dalam pusaran bisnis ilegal BBM bersubsidi yang kian meresahkan masyarakat.
I.S bukan nama baru dalam ranah ini. Dulu, ia disebut-sebut sebagai “kaki tangan” dari seorang pemain besar BBM subsidi diduga ilegal bernama Asno, atau yang dikenal pula dengan sapaan Wak No. Namun kini, banyak pihak meyakini justru I.S lah yang kini mengendalikan penuh jejaring bisnis tersebut, sementara Asno hanya tinggal nama.
Informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya yang minta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa I.S memiliki gudang penampungan BBM subsidi ilegal dalam skala besar di kawasan Jalan Langgam, Pangkalan Kerinci. Gudang itu, kata sumber, dikelola oleh seorang wanita yang dikenal dengan sebutan Ibu Dwi.
"Ada di Jalan Langgam gudangnya, tempat mereka buang (BBM Subsidi, Biosolar-red). Dikelola Bu Dwi," ungkapnya.
Modus operandi yang digunakan pun tergolong sistematis dan terstruktur. I.S dan anggotanya disebut-sebut melangsir solar dari berbagai SPBU di wilayah Pangkalan Kerinci, menggunakan truk-truk colt diesel dalam jumlah besar. Bahkan, sejumlah kendaraan diduga telah dimodifikasi dengan baby tank—tangki tambahan tersembunyi untuk meningkatkan kapasitas angkut solar subsidi menjadi lebih banyak.
Tak hanya bermain sendiri, I.S juga disebut-sebut kerap membawa “pemain luar” dari Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci, untuk ikut menggarap ladang bisnis BBM subsidi diduga secara ilegal tersebut, dari SPBU-SPBU yang ada di Pangkalan Kerinci. Aksi ini dinilai turut memperparah krisis kelangkaan solar yang kini tengah dirasakan masyarakat Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Situasi ini memantik kecaman dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari kalangan pemuda. Sofyan, juru bicara Aliansi Pemuda Peduli Rakyat Indonesia (Apperi) Riau, mendesak aparat penegak hukum untuk segera turun tangan dan menindak tegas I.S.
"Kami minta Kapolres Pelalawan dan Kapolda Riau segera melakukan penyelidikan mendalam dan memanggil saudara Imam. Kami menduga kuat, dia adalah salah satu aktor utama di balik kelangkaan BBM subsidi di Pangkalan Kerinci," tegas Sofyan, Minggu pagi (13/7).
Ia juga menekankan bahwa I.S bukanlah sosok asing bagi aparat di wilayah tersebut.
"Imam ini pemain lama. Kami yakin, sejumlah aparat Polres Pelalawan pasti tahu siapa dia. Tapi selama ini seolah tak tersentuh hukum," tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, I.S belum bisa dikonfirmasi. Tim media pun masih berupaya melakukan konfirmasi terhadap pihak Polres Pelalawan.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum tidak tinggal diam dan segera mengusut tuntas dugaan praktik ilegal yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menyengsarakan masyarakat luas yang sangat bergantung pada ketersediaan BBM subsidi. (TIM)
#Pelalawan #BBM Subsidi #Biosolar