TABLOIDTIRAI.COM - Drama dugaan skandal asusila anggota DPRD Kampar, fraksi Nasdem inisial P memasuki babak baru. Korban, sebut saja Bunga, yang awalnya memilih bungkam akhirnya memberanikan diri hadir langsung ke ruang Badan Kehormatan (BK) DPRD Kampar, Senin (2/6).
Kehadiran Bunga, didampingi tokoh perempuan Kampar, Yuli, disambut baik oleh anggota BK DPRD Kampar dan staf. Bunga dengan rinci membeberkan kronologis kejadian sejak awal berkenalan dengan oknum dewan P, hingga terjadinya dugaan hubungan cinta terlarang yang berujung pada penelantaran. Suasana ruang BK disebut penuh ketegangan dan keharuan saat Bunga menceritakan peristiwa yang mengubah hidupnya itu.
Dengan hadirnya korban, Bunga, secara langsung dan pemberian keterangan resmi di hadapan BK, kini tidak ada lagi alasan bagi lembaga itu untuk menunda proses penegakan etika. Masyarakat Kampar, yang sejak awal menaruh perhatian besar terhadap kasus ini, menuntut transparansi dan langkah tegas BK DPRD Kampar.
“Ini bukan hanya soal individu, ini soal integritas lembaga. Jika BK tidak segera mengambil tindakan, maka kita patut curiga ada kekuatan lain yang bermain di balik layar,” tegas Yuli usai mendampingi korban.
Kasus itu menjadi ujian besar bagi DPRD Kampar, khususnya bagi Ketua dan anggota BK, dalam menunjukkan komitmen terhadap penegakan etika dan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual. Di tengah meningkatnya kesadaran publik soal keadilan gender, tindakan abu-abu dalam kasus seperti ini hanya akan memperkuat citra negatif lembaga legislatif.
Para aktivis perempuan dan mahasiswa menyerukan agar BK membuka proses ini secara transparan kepada publik dan memberikan sanksi tegas jika terbukti terjadi pelanggaran.
“Diamnya lembaga dalam kasus-kasus seperti ini selama ini telah menjadi luka kolektif bagi perempuan. Ini saatnya perubahan dimulai dari Kampar,” pungkas Yuli.
Terpisah, aktivis mahasiswa asal Kampar, Riski, menegaskan kasus tersebut bukan hanya tentang seorang korban dan pelaku, tapi tentang bagaimana lembaga publik memperlakukan kebenaran. "Saat semua mata tertuju pada BK DPRD Kampar, publik menunggu, apakah keadilan akan hadir, atau terkubur bersama uang dan kekuasaan ?," tandasnya.
Ia berharap BK DPRD Kampar benar-benar bertindak, dan tidak mem-peti-es kan kasus yang telah menggemparkan publik Kampar itu.
"Saya, atas nama mahasiswa dan masyarakat benar-benar berharap BK DPRD Kampar tak dapat dibungkam, meski dengan tumpukan uang dan berkilo emas batangan," tutup Riski. (Red)
#Nasdem #DPRD Kampar #Dugaan Skandal Asusila #BK DPRD Kampar