TABLOIDTIRAI.COM - Dugaan Kasus dugaan perundungan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru menjadi atensi Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid. Gubri mengaku telah menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.

"Iya, saya sudah telepon Kepala Dinas Pendidikan Riau untuk diselesaikan. Saya tak mau di dunia pendidikan ada bullying-bullying," kata Gubri, Kamis (18/9).

Gubri meminta kasus yang melibatkan antar siswa tersebut harus bisa diselesaikan dengan cara berdamai, sehingga tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari. "Kalau bisa berdamai berdamai, selesaikan dengan kekeluargaan, karena pendidikan itu mengedukasi, penyelesaian tentu berdasarkan kekeluargaan," pintanya.

Gubri juga menegaskan, jika penyelesaian kasus tersebut tidak berkeadilan atau berkepihakan, maka ia tak segan-segan akan mengganti kepala sekolahnya.

"Saya sudah perintahkan kalau ada tindakan kepala sekolah yang curang kita berhentikan, kepala sekolah lalai. Kalau murni sesama siswa, maklum itu di luar kontrol. Saya dapat informasi kejadian di luar sekolah, tetapi ini tanggung jawab sekolah juga," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SMAN 9 Pekanbaru Darmina mengklarifikasi kasus dugaan pengeroyokan salah satu siswa oleh sesama rekannya pada Senin (15/9).

Jika salah satu siswa yang merupakan korban inisial FL tidak dirundung atau dikeroyok oleh siswa lainnya, melainkan kasus perkelahian antar siswa yakni FL dan M.

Atas kejadian itu, FL harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru karena mengalami patah tulang dan lebam di bagian mata kiri.

Darmina menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan pengeroyokan melainkan duel satu lawan satu.

"Iya benar. Informasi yang kami kumpulkan menyebutkan tidak ada pengeroyokan. Mereka berduel berdua saja, meskipun tetap saja itu tindakan yang salah dan tidak dapat dibenarkan," katanya. (rls)